Perubahan Energi Yang Terjadi Pada Panel Surya

Pemanfaatan sinar matahari sebagai energi untuk menghasilkan arus listrik telah dilakukan di negara Indonesia. Meskipun hanya sekitar 0,05 persen dari potensi yang ada, tapi itu lebih baik. Setidaknya sudah ada yang mengawali untuk melakukan peralihan energy, salah satunya adalah perusahaan Inaport1.

Dan untuk sampai pada tahap menyeluruh penggunaan energi tata surya sebagai kontributor listrik, tentu diperlukan waktu yang lama dan modal yang cukup besar. Di beberapa daerah yang telah menggunakan tata suya sebagai sumber listrik mereka adalah Nusa Tenggara Timur,

Nusa Tenggara Barat serta Papua. Di kota besar seperti Jakarta, penggunaan sinar mentari untuk listrik belum sepenuhnya dilaksanakan. Hanya sebagian kecil saja yang sudah melakukan hal tersebut.

Lalu, bagaimana sebenarnya perubahan energi yang terjadi pada panel surya sehingga menjadi sebuah arus listrik?

Pertanyaan semacam itu mungkin terngiang-ngiang dibenak bung dan nona. Tenang, pada artikel kali ini kami akan menjawab tuntas pertanyaan yang bersarang dipikiran bung dan nona, mengenai bagaimana perubahan energi dari panel tata surya menjadi sebuah listrik. Simak penjelasan artikel di bawah ini.

unsplash.com

Bagian dari Panel Tata Surya

Semakin berkembangnya ilmu teknologi dan sains di zaman modern ini, membuat panel surya memiliki berbagai jenis dan macamnya.

Beberapa jenis panel surya tersebut mulai dari sel surya dari generasi satu sampai dengan generasi empat dan masing-masing dari jenis tersebut memiliki struktur penyusun yang berbeda satu sama lain.

Secara umum, Panel tata surya terdiri dari beberapa bagian penyusunnya. Bagian dari panel surya tersebut antara lain adalah sebagai berikut :

1. Material Semikonduktor

Bagian inti dari panel surya adalah Material Semikonduktor. Material Semikonduktor ini memiliki ketebalan lebih dari seratus mikrometer pada bagian silikon atau generasi pertama.

Dan untuk sel surya yang memiliki lapisan tipis pada Material Semikonduktor ini, menggunakan 1 sampai dengan 3 mikrometer. Fungsi utama dari Material Semikonduktor ini adalah untuk menyerap sinar matahari.

2. Contact Grid atau Kontak Metal

Contact Grid ini merupakan pelapis dari bagian semikonduktor yang memiliki fungsi sebagai kontak negatif.

3. Metal backing

Metal backing atau Substrat ini memiliki fungsi sebagai ruang untuk masuk dari cahaya atau sinar matahari. Biasanya Substrat ini terbuat dari material berupa alumunium, logam, molybdenum atau juga menggunakan metal.

Hal ini dikarenakan Substrat menjadi ruang masuk sinar mentari yang artinya harus memiliki terminal dengan sel positif. Substrat ini kebalikan dari Contact Grid yang menyalurkan sel negatif. Keduanya sama-sama berfungsi pada porsinya masing-masing, baik Contact Grid maupun Substrat.

4. Cover Glass

Cover Glass atau bisa juga disebut sebagai Enkapsulasi ini memiliki fungsi sebagai pelindung modul surya dari hujan maupun kotoran-kotoran yang ada di panel surya tersebut. Sehingga panel surya tersebut tidak akan rusak apabila hujan datang, atau menumpuknya kotoran dari debu-debu dan lain sebagainya.

5. Antireflektif

Antireflektif ini berperan sebagai pengoptimal dari cahaya yang diserap oleh semikonduktor. Karena refleksi dari sinar matahari harus diminimalisir agar semikonduktor dapat tepat sasaran menyerap sinar matahari tersebut.

unsplash.com

Metode Perubahan Energi

Ada beberapa metode dari perubahan energi yang dilakukan oleh panel tata surya. Metode tersebut antara lain adalah sebagai berikut :

1. Metode piringan cermin

Metode pertama dalam merubah energi tata surya menjadi listrik adalah dengan menggunakan metode piringan cermin. Piringan cermin tersebut memiliki bentuk yang besar dan berfungsi untuk mengumpulkan atau menyerap sinar matahari dan juga akan memusatkan sinar tersebut pada ruang tertentu.

Setelah sinar matahari tersebut diserap oleh piringan cermin, maka akan ditransfer menjadiberbentuk cairan pada sebuah mesin. Di dalam mesin tersebut akan menghasilkan panas yang mengakibatkan zat fluida berbenturan dengan turbin dalam mesin.

Setelah itunakan memberi hasil berupa energi mekanis. Daya yang dihasilkan dari energi mekanis itu yang akan menjadi sebuah aliran arus listrik tenaga tata surya.

unsplash.com

2. Menggunakan Metode Menara

Metode berikutnya yang bisa merubah sinar mentari menjadi listrik adalah menggunakan metode menara. Di atas atap di pasang sebuah cermin besar yang akan menyerap energi sinar matahari dan mengarahkan sinar matahari tersebut ke pusatnya yaitu pada menara.

Pada mesin akan dilakukan pemanasan garam cair. Setelah garam tersebut panas, maka akan dialihkan ke generator uap konvensional sehingga akan menghasilkan aliran listrik dari energi tata surya. Metode seperti ini sangat efesien untuk menghemat listrik dari panel tata surya.

3. Menggunakan Metode Palung Parabola

Metode berikutnya untuk merubah energi sinar matahari menjadi listrik adalah dengan menggunakan palung parabola. Caranya adalah dengan memasang cermin persegi panjang yang melengkung dan diletakan dengan posisi miring ke arah sinar matahari.

Panas matahari yang diserap akan menghasilkan minyak panas. Dan minyak tersebut akan digunakan untuk merebus air dalam generatot uap konvensional dan akan menghasilkan listrik dari sinar matahari.

Nah, itulah perubahan energi yang terjadi pada panel surya yang bisa Kamu ketahui, jika ingin menetahui ilmu tentang panel surya dengan lebih detail dan lebih rinci.

Similar Posts